Kamis, 21 April 2011

Nama Yang Terucap Tak sengaja

Di mushola sebuah mall, seorang gadis sedang merapikan mukena bersama teman-temannya. Tampaknya, mereka baru selesai sholat. Beberapa saat kemudian, sepasang kekasih berjalan menuju mushola tersebut. Sang gadis tekejut melihat kedatangan si lelaki, begitu juga dengan si lelaki yang tidak menyangka akan bertemu dengan sang gadis di tempat itu. Mereka terdiam, bebagai macam pikiran tengah melintas di benak mereka. Si pasangan wanita telah masuk ke tempat wudlu, sementara teman-teman sang gadis masih berada di dalam mushola, entah apa yang sedang mereka lakukan.


Dengan ragu-ragu, sang gadis mengampiri si lelaki, ”Semua sudah berubah ya . .” kata sang gadis ketika mereka hanya berjarak beberapa langkah saja. Si lelaki hanya terdiam, kemudian sang gadis melanjutkan perkataannya, ”Dulu . . .aku yang kau gandeng ke mushola ini. Sekarang sudah ada yang menggantikan posisiku”. Sang gadis menatap seorang wanita di tempat wudlu. Si lelaki masih terdiam, agaknya ia ingin melakukan pembelaan namun mulutnya masih terkunci rapat.
”Semuanya telah berubah . . . Dulu, aku pernah kau tinggal sendirian di tempat parkir”, kata sang gadis sambil tersenyum,”Sekarang tentu kau tak akan meninggalkan kekasihmu seperti aku dulu”. Si lelaki mencoba kembali menginggat masa lalu, ketika masih berpacaran dengan sang gadis, ia baru teringat ketika keluar beberapa meter dari mall bahwa kekasihnya masih di tempat parkir ketika ia mengambil motor. Si lelaki hanya tersenyum kecut, merasa sang gadis sedang menyindirnya.
”Tapi, ada satu yang belum berubah . . .”, sang gadis kembali berkata.


”Cinta ..”, si lelaki berusaha menebak apa yang ada di pikiran sang gadis. Terlalu cepat dan tepat. Dalam hati si lelaki menyesal telah mengucapkan kata-kata itu. Akan tetapi, jika hanya itu jawabanya tak ada lagi yang perlu disembunyikan.





Sang gadis sama sekali tidak terkejut. Bahkan ekspersi wajahnya masih terlihat tenang. ”Bukan . . .”, sang gadis menyangkal kebenaran jawaban si lelaki, ”Setiap kali aku pergi ke tempat ini. Entah sendiri, bersamamu, maupun dengan teman-temanku, namamu masih terucap dalam doaku . . . Secara tidak sengaja”.

Meski kau tak lagi bersamaku,, namamu masih terucap dalam doaku . . 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar